Judul: Surat – Surat Putri
Pengarang: Ratna Indraswari Ibrahim
Penerbit: Masmedia Buana Pustaka
Tahun Terbit: Oktober 2009
Halaman
: xvi + 160 hlm
Latar Belakang Pengarang
Ratna Indraswari Ibrahim adalah potret pada mayoritas
perempuan Indonesia. Kesetiaanya pada dunia sastra menjadikannya sebagai salah
satu kampiun dunia sastra Indonesia. Mbak Ratna, begitu panggilan sehari-hari
Indraswari Ibrahim. Keterbatasan fisik tidak menyurutkan langkahnya untuk
teteap menulis dan berkarya. Selain aktif sebagai penulis Ratna juga aktif dala
berbagai LSM yang memperjuangkan kesetaraan jender dan lingkungan hijau maupun
yang menaungi para difabel.
Ratna juga mempresentasikan makalah ‘Sastra dan Gerakan
Perempuan’ dalam suatu seminar yang diadakan oleh Jawa Pos, 19 April 2003, di
Graha Pena Surabaya.
Pendapat mengenai masalah yang dibahas
Ratna terlalu berpusat pada cerita-cerita yang mengarah pada
perasaan perempuan dan ketidakadilan jender yang acapkali menindas perempuan
terkesan bahwa Ratna tidak punya lagi tema cerita. Dan terkadang cerita
Ranta agak berlebihan dalam penggambaran tokoh perempuan yang terlalu jauh dari
kenyataan seorang perempuan.
Perbandingan isi buku dengan buku yang lain.
Dalam buku kumcer ini, ceritanya sangat realistis, memotret
realita kehidupan perempuan dalam keseharian mereka, terutama para perempuan
yang tinggal di daerah pedesaan ataupun kota kecil, walaupun ada juga yang
hidup di kota besar.
Dalam buku kumcer ini ditunjukan ciri khasnya yang berbeda
dibanding dengan buku “Morninag Has Broken (2005)” tulisan Rose Linda. Linda
menggambarkan tokoh perempuannya yang terlalu egoism tidak
mencerminkan sosok seorang perempuan yang penuh rasa persaudaraan antar sesamanya,
sementara Ratna dalam buku ini menggambarkan tokoh perempuan yang peduli
terhadap sesama perempuan lain walaupun karakter tokohnya tidak lembut dan
keras tapi mempunyai solidaritas yang kuat diatara mereka. Tokoh tokoh
perempuan dalam buku ini adalah perempuan-perempuan yang harus menghadapi dan
menegosiasikan posisi mereka dalam dunia patriarki dan didominasi oleh
laki-laki, mereka tidak mau tidindas dan di perlakukan semena-mena atas ketidak
adilan jender. Seperti dalam cerita “Rum Sudah Mati”.
Dari segi penuturan, ada sedikit perbedaan dari segi alur,
Dalam alur cerita Surat-surat putri, Ratna tidak terpaku pada satu alur cerita
yang terus maju dan berakhir bahagia, tetapi Ratna juga membuat cerita yang
alurnya mundur seperti dalam cerita yang berjudul “Surat-surat putri” dan ada
juga yang beralur mundur-maju walaupun ada juga yang beralur mundur. Sehingga
alur tidak terkesan monoton. Tapi dalam buku ”Morninag Has Broken” pengarangnya
lebih mengarah pada alur maju sehingga alur terkesan monoton.
Secara keseluruhan buku ini lebih menarik dengan buku
kumcer Rose Linda (Morninag Has Broken), Ratna nampaknya memberikan khas yang
berbeda dalam pola yang tidak sama dalam setiap ceritanya, beragam kisah yang
ditulis dalam masin-masing cerita dikumpulkan menjadi satu buku.
Cuplikan isi buku yang menarik.
Sumi sedang menuju rumah pelukis. Dia akan membunuh pelukis
itu lebih dahulu, setelah itu bejo. Kemarin pabrik menciutkan karyawannya. Dia
termasuk yang diperhatikan. Bukankah kesedihan ini tidak pernah dipedulikan
oleh orang yang telah mengambil seluruh hati dan tubuhnya, tanpa dia pernah
menuntut imbalan?
Ketika sedang menuju rumah yang sedang dimaksud, dia
dihadang oleh pardi, “ Apa betul kau mau membunuh orang?”.
Sumi tidak menjawab. Dan Pardi berjalan disebelahnya,
“Apakah itu cita-citamu? Sebaiknya kau mampir dulu kerumahku untuk
omong-omong.”
Sumi merasa malu dan capek. Lantas dia berhenti. Pardi
dengan sigap berkata, “Mengapa mesti membunuh orang lain? Mengapa kita tidak
kawin saja?”
Sumi dengan heran melihat pardi. Jadi yang ngomong barusan
bukan pelukis atau suaminya bejo?
Sumi sudah berada di muka took. Dilihatnya pelukis dan
mahasiswi itu sedang ngobrol. Pedangang yang melihat ekspresi Sumi gemetar, “
Sum apa maumu dengan pisau itu. Kalau kamu mau pinjam uang, katakanlah. Kita
kan teman dari dulu. Dan saya tidak pernah bersalah kepadamu.”
Sumi melihat pedagang itu dengan oerasaan aneh. Benarjah dia
tidak punya alasan untuk membunuh atau dendam pada laki-laki yang memberinya
cinta, menariknya kembali kalau dia baru saja mengenal dunia dan merasa jadi
perempuan?
“Kalau kamu tidak keluar dari sini saya akan lapor polisi.”
Tiba-tiba Sumi merasa lemas dan keluar dari took ini.
“Bapak seharusnya tidak begitu pada simbal kebahagiaan
kita.”
Pedagang itu tidak menjawab. Dan mahasiswa itu sendiri tidak
bisa berpikir apa-apa lagi.
Juminten member nasehat, “Kita Cuma orang biasa, tidak perlu
berpikir yang aneh-aneh. Lebih baik kau menikah saja dengan Pardi. Siapa tahu
pardi aka memberimu anak kembar.”
“Entahlah, Jum, saya merasa tidak semudah itu. Keduan lelaki
itu telah mengambil seluruh jiwa dan raga saya.”
Kemudian sumi menangis dan juminten memeluknya sembari turut
menangis. (hlm 25).
Masih banyak peristiwa-peristiwa yang menarik dalam buku
kumcer ini.
Kedekatan tokoh utama dalam beberapa cerpen, menandai
hubungan yang luar biasa antara tokoh-tokoh perempuan yang ada menciptakan
persaudaraan perempuan yang kuat dan saling menguatkan.
Ringkasan isi buku
Surat-Surat Putri adalah sebuah buku kumpulan cerita pendek
(kumcer). Yang menceritakan tetang pengalaman-pengalaman perempuan dari
berbagai sisi kehidupan, keseharian perempuan dan masalah-masalah yang
dihadapinya, yang diramu oleh imajinasi kuat yang berbalut dan berbasis
realistis dari seorang penulis bernama Ratna Indraswari Ibrahim.
Buku ini terdiri dari 16 cerita pendek yang mempunyai tema,
alur, tokoh, dan pola yang berbeda-beda. Diawali dengan cerita yang berjudul
“tetangga sebelah rumah” dan diakhiri dengan cerita “rum sudah mati” membuat
rentetan cerita yang menjadi loebih menarik dan terarah.
Gaya pengarang
Kekuatan Ratna adalah kekuatan perempuan, yang lewat karya
ciptaanya sendiri Ratna berupaya berupaya mengangkat suara-suara perempuan
didalam budaya yang didominasi oleh kaum lelaki yang selalu mengacuhkan kaum
perempuan.
Ratna adalah penulis perempuan yang menciptakan maknanya
sendiri, berperan sebagai produser sendiri, mempunyai pola yang tersendiri dan
mempunyai struktur sastra sendiri.
Dari tokoh-tokoh yang di karangnya Ratna membuat karakternya
detail sehingga para pembaca akan terbawa cerita dan seolah-olah telah mengenal
watak dan perilaku keseharian para tokoh, kehidupan paratokoh, dan keadaan para
tokoh dikala sedang sedih dan senang.
Kelebihan dan kekurangan buku
Kumpulan Surat-Surat Putri adalah sebuah buku kumpulan
cerpen yang melantunkan kisah kehidupan perempuan. Lebih dari itu, cerita dalam
buku ini akan membuat anda terbawa berkelana menerobos sudut-sudut pemikiran
dimana Anda akan menemukan pandangan yang berbeda tentang nasib perempuan,
tentang kegembiraan yang meluap-luap, tentang amarah, sekaligus kesedihan yang
mengharu biru.
Hal yang menarik dalam buku kumpulan cerpen ini adalah alusi
yang kuat dalam karakter yang diciptakan Ratna. Tanpa Anda sadari kisah
dan karakter-karakter dalam buku ini lambat laun menguasai Anda. Karena
potret-potret kecil yang menawan akan menghentakkan Anda pada rasa gembira,
amarah, dan perasaan yang halus namun memiliki pengaruh yang kuat.
Dibalik lantunan kisah kehidupan yang begitu menarik dan
indah, buku ini tidak terlepas dari kekurangan. Di awal-awal cerita,
penggambaran tokoh-tokohnya detail sekali. Tentang masa-masa sulit yang dialami
tokoh walaupu ada yang diawali dengan kebahagiaan dan berakhir bahagia kembali,
kontradiksinya adalah pada pertengahan cerita sampai akhir alur cerita seakan
dibuat begitu cepat. Pengarang terkesan cepet-cepat ingin mengakhiri cerita.
Semuanya digambarkan terburu-buru serba cepat, serba indah, dan banyak faktor
bermunculan yang semuanya mengarah pada kesatu hal yang sama; happy ending.
Rasanya tidak seimbang dengan alur pada awal-awal cerita.
KESIMPULAN
Setelah saya membaca buku ini dengan Terus menerus dan seksama
rupannya anda harus menambah lagi koleksi buku anda dengan membeli buku
kumcer “Surat-Surat Putri” ini karena didalamnya banyak terdapat cerita
hidup yang mengharukan dan tidak membosankan dan akan membuat anda ingin
cepat-cepat menyelesaikan membaca buku ini. Jadi buku kumpulan cerpen ini layak
untuk dibaca dan dijadikan koleksi terbaru Anda.
0 komentar:
Posting Komentar