@irvanmhs
Dan seorang sahabat bertanya ‘apalah arti mendaki sebuah
gunung? kita bersususah payah untuk mencapai puncaknya kemudian turun kembali. Bersyukur
kalau selamat tapi kalo tidak?’.
Jika kamu ingin tahu kenapa para pendaki rela bersusah payah
hanya untuk mendaki gunung, mengeluarkan uang banyak, ada yang meninggalkan
kuliahnya, ada yang meninggalkan sekolahnya, pekerjaannya, kamu akan menemukan
jawabannya jika kamu mencoba untuk mendaki, karna setiap orang memiliki jawaban
yang berbeda. Setiap orang mempunyai makna tersendiri yang ada di dalam akar
hatinya.
Layaknya perjalanan kehidupan yang disimulasikan dalam
perjalanan kecil yang disebut mendaki. Puncak tertinggi adalah tujuannya dan
puncak-puncak yang lain adalah tahapan menuju puncak yang lebih tinggi sementara
lembahan adalah ujiannya. Ketika kita sudah mencapai suatu puncak, kita tidak
bisa langsung pergi naik ke puncak selanjutnya kita harus turun terlebih dahulu
munyusuri lembahan sampai kedasarnya setelah itu kita bisa memulai kembali
perjalanan pendakian menuju puncak yang lebih tinggi lagi. Dalam perjalanannya
ada saat dimana kita akan menghadapi kesusahan, kita akan merasa perlu bantuan
orang lain seperti sahabat, ada waktu dimana kita tidak bisa mementingkan diri
sendiri, ada waktu dimana kita harus berbagi dan membantu orang lain. Tanpa kita
saling membantu dengan para sahabat kita akan sulit mencapai tujuan hidup kita.
Diperlukan kesabaran yang sangat kuat, fisik yang kuat, mental yang kuat. Itulah
sedikit makna dari mendaki.
Keberhasilan mendaki bukanlah ketika kita bisa sampai pada
puncak tertinggi dari sebuah gunung, melaikan tentang pertarungan melawan diri
sendiri, melawan kegoisan, untuk merobohkan kesombongan dalam hati, juga untuk
bertafakur. Dalam setiap pendakian detik demi detinya, langkah demi langkahnya
kita akan dihadapkan hasil ciptaan yang Maha Besar. Melihat gunung, melihat
pohon, hewan melata, hembusan angin, menungjukan betapa tidak berdayanya kita,
betapa kecilnya kita diabandingkan keagungan Allah yang maha besar. Sudah
sepatutnya kita bersyukur atas nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat
berucap, nikmat merasa. Selain itu keberhasilan perjalanan mendakai adalah saat
kita bisa pulang ke rumah kita dengan selamat.
Lakukanlah petualangan-petualangan baru yang bisa menguatkan
keimanan kita kepada Allah dengan kebesaran ciptanNYA, Mendakilah untuk
merendahkan hati bukan untuk menyombongkan diri, pecahkan misteri-misteri alam
sehingga kita bisa mendapatkan ilmu yang baru.
Alhamdulillaahi robbil’aalamiin.
0 komentar:
Posting Komentar