Senin, 06 Oktober 2014

Makna Mendaki Gunung

@irvanmhs

Dan seorang sahabat bertanya ‘apalah arti mendaki sebuah gunung? kita bersususah payah untuk mencapai puncaknya kemudian turun kembali. Bersyukur kalau selamat tapi kalo tidak?’.
Jika kamu ingin tahu kenapa para pendaki rela bersusah payah hanya untuk mendaki gunung, mengeluarkan uang banyak, ada yang meninggalkan kuliahnya, ada yang meninggalkan sekolahnya, pekerjaannya, kamu akan menemukan jawabannya jika kamu mencoba untuk mendaki, karna setiap orang memiliki jawaban yang berbeda. Setiap orang mempunyai makna tersendiri yang ada di dalam akar hatinya.
Layaknya perjalanan kehidupan yang disimulasikan dalam perjalanan kecil yang disebut mendaki. Puncak tertinggi adalah tujuannya dan puncak-puncak yang lain adalah tahapan menuju puncak yang lebih tinggi sementara lembahan adalah ujiannya. Ketika kita sudah mencapai suatu puncak, kita tidak bisa langsung pergi naik ke puncak selanjutnya kita harus turun terlebih dahulu munyusuri lembahan sampai kedasarnya setelah itu kita bisa memulai kembali perjalanan pendakian menuju puncak yang lebih tinggi lagi. Dalam perjalanannya ada saat dimana kita akan menghadapi kesusahan, kita akan merasa perlu bantuan orang lain seperti sahabat, ada waktu dimana kita tidak bisa mementingkan diri sendiri, ada waktu dimana kita harus berbagi dan membantu orang lain. Tanpa kita saling membantu dengan para sahabat kita akan sulit mencapai tujuan hidup kita. Diperlukan kesabaran yang sangat kuat, fisik yang kuat, mental yang kuat. Itulah sedikit makna dari mendaki.
Keberhasilan mendaki bukanlah ketika kita bisa sampai pada puncak tertinggi dari sebuah gunung, melaikan tentang pertarungan melawan diri sendiri, melawan kegoisan, untuk merobohkan kesombongan dalam hati, juga untuk bertafakur. Dalam setiap pendakian detik demi detinya, langkah demi langkahnya kita akan dihadapkan hasil ciptaan yang Maha Besar. Melihat gunung, melihat pohon, hewan melata, hembusan angin, menungjukan betapa tidak berdayanya kita, betapa kecilnya kita diabandingkan keagungan Allah yang maha besar. Sudah sepatutnya kita bersyukur atas nikmat penglihatan, nikmat pendengaran, nikmat berucap, nikmat merasa. Selain itu keberhasilan perjalanan mendakai adalah saat kita bisa pulang ke rumah kita dengan selamat.
Lakukanlah petualangan-petualangan baru yang bisa menguatkan keimanan kita kepada Allah dengan kebesaran ciptanNYA, Mendakilah untuk merendahkan hati bukan untuk menyombongkan diri, pecahkan misteri-misteri alam sehingga kita bisa mendapatkan ilmu yang baru.


Alhamdulillaahi robbil’aalamiin.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons