Hari semakin gelap,
cuaca hari ini lebih mendung daripada hari-hari biasanya, aku pulang sedikit
terlambat jadi aku buru-buru keluar kantor karena takut tertinggal dari
jemputan bis karyawan, karena terburu-buru ketika turun tangga dari lantai dua
aku menambrak seorang perempuan teman sekantorku, aku kemudian minta maaf
kepadanya, dia hanya tersenyum, aku cepat pergi ke tempat jemputan bis karyawan
yang biasanya menunggu di samping kantor dekat dengan kantin.
Ketika sampai disana
bis sudah tidak ada, akhirnya aku pulang dengan naik kendaraan umum, tidak
seperti biasanya kendaraan umum yang biasa lewat dekat jalan rumahku jarang
sekali lewat akhirnya aku naik kendaraan jurusan lain, angkot 08. Karena beda jurusan aku juga harus turun
lebih awal di pertigaan jalan yang menuju rumahku untuk berganti
kendaraan, seharusnya aku bisa naik kendaraan angkot 05 dari jalan
tersebut tapi jarang sekali angkot 05 lewat, sambil menunggu aku berjalan kaki
di pinggir jalan sebelah kiri, lama sekali aku menunggu mobil angkot datang,
sesekali aku sering menendang batu-batu kerikil yang berada di pinggir jalan
aspal yang ada karena jalan yang rusak dan terbawa sampai kepinggir jalan oleh
aliran air ketika hujan turun.
Hampir 30 menit
mununggu dan sudah hampir 2 km aku berjalan, mobil angkot belum ada yang
melewatiku, sesekali aku menengok kebelakang untuk melihat barangkali ada mobil
di belakangku, jalanan ini memang sepi tak ada tanda-tanda mobil akan datang,
angin berhembus kearahku dari depan terasa begitu dingin, tak tau kenapa aku
merasa begitu takut, di depanku ada pohon jambu yang sudah kering tak berdaun,
aku baru sadar bahwa setauku aku belum melihat pohon jambu ini sebelumnya
padahal aku sering lewat jalan ini, tapi itu tak aku pikirkan mungkin saja aku
memang kurang menperhatikan sekitarku ketika naik kendaraan.
Ketika aku hendak
berjalan lagi terdengar suara burung gagak hitam hinggap di salah satu dahan
yang telah kering dan mati entah dari mana datangnya kemudian gakgak-gagak yang
lain ikut juga hinggap diatas pohon itu, aku sangat heran kenapa ada burung gagak?,
sebelum pertanyaanku terjawab gagak-gagak itu terus berdatangan semakin banyak,
aku tidak bisa menghitungnya, gagak itu hampir memenuhi sebagian dahan-dahan
pohon yang setegah kering dan hampir mati itu, sebagian lagi hinggap di atas
kabel saluran udara dan diatas atas tiang listrik di sebrang jalan, hari terus
semakin gelap menuju magrib cuaca begitu dingin tapi tidak turun hujan.
Gagak gagak
berterbangan, berputar-putar di langit, diatas kepalaku, semakin banyak,
kepalaku melihat keatas kearah gagak gagak tersebut, warnanya hitam, suaranya
melengking menyayat, ada yang aneh dengan salah satu gagak, matanya berwarna
merah kehitam hitam-hitaman tidak seperti gagak-gagak lainya, tubuhnya lebih
besar daripada gagak-gagak ayang lain begitu juga dengan sayapnya lebih lebar
daripada yang lain, sepertinya dia ketua kelompok gagak-gagak. mataku tepat
bertatapan dengan mata gagak itu kemudian semua gagak gagak yang lain
menghilang sontak aku terkaget sekali aku merasa ketakutan tapi kepalaku
tetap mengarah eatas dan mataku tetap menatap ke gagak itu, kaki bergerak
mundur sedikit, sudah mengerti bahwa yang ada dipikiranku adalah lari
secepatnya, ketika aku mau lari gagak itu turun menukik ketika kulihat ke arah
matanya,, aku terbangun, aku sangat kaget aku masih berada di kantor, badanku
berkeringat, aku melihat kearah jam di tangan kananku, tepat pukul 17-20, aku
segera beres beres lalu turun, ketika turun tangga dari lantai dua, aku
menambrak perempuan teman sekantorku, aku kemudian minta maaf kepadanya, dia
hanya tersenyum, aku cepat pergi ke tempat jemputan bis karyawan, bisnya masih
ada, cepat-cepat aku naik bis itu, tak lama kemudian bis berangkat.
0 komentar:
Posting Komentar