Senin, 23 Mei 2016

Sahabat


Sahabat adalah mereka yang kita anggap bisa dijadikan sebagai orang untuk sandaran ketika kita dirundung masalah dan lara hati,
Mereka yang dengan ikhlas selalu ada dan setia ketika kita membutuhkan bantuan dari mereka,
Mereka yang tidak meninggalkan kita ketika kita jatuh dan  berusaha mendorong kita dan memberikan semangat kepada kita untuk tetap bertahan dan terus bangkit,
Mereka yang selalu mengingatkan kita kepada jalan kebenaran dan menampar kita kita berada dalam jalan salah,
Mereka yang bisa menyenangkan hati menghilangkan rasa gundah dalam hati.
Mereka yang selalu menjaga silaturahmi dengan kita
Mereka yang mendo'akan kita tanpa kita ketahui
Mereka yang meneguhkan hati dan pendirian untuk terus menjaga dan belajar syariat Allah.
Meraka yang akan kita tangisi ketika kita ditinggalkan
Mereka yang bisa memperkaya dan mengajarkan ilmu kepada kita
Mereka yang peduli kepada kita ketika kita sakit
Entah bagaimana dan seperti apa seorang sahabat dalam perjalanan kehidupan kita, dan setiap orang punya sahabat yang berbeda-beda.

Terkadang kita berharap untuk mempunyai seorang sahabat yang paling baik dalam hidup kita, seperti indahnya persahabatan dalam cerita fiksi yang tayang dalam durasi waktu 2 jam.
Terkadang kita menuntut teman kita supaya meraka menngerti akan hidup kita,
Tapi kita sering melupakan bahwa kita belum menjadi sahabat yang baik untuk teman-teman kita.

Kita perlu belajar bagaimana kita menjadi seorang sahabat yang baik untuk teman kita,
Bukan tentang hal apa yang bisa kita dapatkan dari seorang teman tetapi hal apa yang bisa kita berikan untuk teman kita
Tentang bagaimana kita mendo'akan teman kita,
Tentang bagaimana kita menjaga silaturahmi dengan teman kita
Tentang ingin seperti apa kita dikenang oleh sahabat-sahabat kita ketika kita sudah meninggal, sebagai sahabat yang baik atau sahabat yang buruk,
Karena persahabatan adalah hal yang tidak mudah dijalin dan memerlukan waktu untuk bisa saling mempercayai. Jagalah ungkapan perasaan dan ungkapan kata yang kita keluarkan, karena dengan ungkapan kata persahabatan bisa terjaga dan harus didukung dengan kegembiraan yang tiada tara.


Ini adalah tulisan koreksi untuk diri saya sendiri dan sebagai pengingat kepada diri saya.

Mimpi (bagian 1)


Hari semakin gelap, cuaca hari ini lebih mendung daripada hari-hari biasanya, aku pulang sedikit terlambat jadi aku buru-buru keluar kantor karena takut tertinggal dari jemputan bis karyawan, karena terburu-buru ketika turun tangga dari lantai dua aku menambrak seorang perempuan teman sekantorku, aku kemudian minta maaf kepadanya, dia hanya tersenyum, aku cepat pergi ke tempat jemputan bis karyawan yang biasanya menunggu di samping kantor dekat dengan kantin.
Ketika sampai disana bis sudah tidak ada, akhirnya aku pulang dengan naik kendaraan umum, tidak seperti biasanya kendaraan umum yang biasa lewat dekat jalan rumahku jarang sekali lewat akhirnya aku naik kendaraan jurusan lain, angkot 08.  Karena beda jurusan aku juga harus turun lebih awal di pertigaan jalan yang menuju rumahku untuk berganti kendaraan,  seharusnya aku bisa naik kendaraan angkot 05 dari jalan tersebut tapi jarang sekali angkot 05 lewat, sambil menunggu aku berjalan kaki di pinggir jalan sebelah kiri, lama sekali aku menunggu mobil angkot datang, sesekali aku sering menendang batu-batu kerikil yang berada di pinggir jalan aspal yang ada karena jalan yang rusak dan terbawa sampai kepinggir jalan oleh aliran air ketika hujan turun.
Hampir 30 menit mununggu dan sudah hampir 2 km aku berjalan, mobil angkot belum ada yang melewatiku, sesekali aku menengok kebelakang untuk melihat barangkali ada mobil di belakangku, jalanan ini memang sepi tak ada tanda-tanda mobil akan datang, angin berhembus kearahku dari depan terasa begitu dingin, tak tau kenapa aku merasa begitu takut, di depanku ada pohon jambu yang sudah kering tak berdaun, aku baru sadar bahwa setauku aku belum melihat pohon jambu ini sebelumnya padahal aku sering lewat jalan ini, tapi itu tak aku pikirkan mungkin saja aku memang kurang menperhatikan sekitarku ketika naik kendaraan.
Ketika aku hendak berjalan lagi terdengar suara burung gagak hitam hinggap di salah satu dahan yang telah kering dan mati entah dari mana datangnya kemudian gakgak-gagak yang lain ikut juga hinggap diatas pohon itu, aku sangat heran kenapa ada burung gagak?, sebelum pertanyaanku terjawab gagak-gagak itu terus berdatangan semakin banyak, aku tidak bisa menghitungnya, gagak itu hampir memenuhi sebagian dahan-dahan pohon yang setegah kering dan hampir mati itu, sebagian lagi hinggap di atas kabel saluran udara dan diatas atas tiang listrik di sebrang jalan, hari terus semakin gelap menuju magrib cuaca begitu dingin tapi tidak turun hujan.

Gagak gagak berterbangan, berputar-putar di langit, diatas kepalaku, semakin banyak, kepalaku melihat keatas kearah gagak gagak tersebut, warnanya hitam, suaranya melengking menyayat, ada yang aneh dengan salah satu gagak, matanya berwarna merah kehitam hitam-hitaman tidak seperti gagak-gagak lainya, tubuhnya lebih besar daripada gagak-gagak ayang lain begitu juga dengan sayapnya lebih lebar daripada yang lain, sepertinya dia ketua kelompok gagak-gagak. mataku tepat bertatapan dengan mata gagak itu kemudian semua gagak gagak yang lain menghilang sontak aku terkaget sekali aku merasa  ketakutan tapi kepalaku tetap mengarah eatas dan mataku tetap menatap ke gagak itu, kaki bergerak mundur sedikit, sudah mengerti bahwa yang ada dipikiranku adalah lari secepatnya, ketika aku mau lari gagak itu turun menukik ketika kulihat ke arah matanya,, aku terbangun, aku sangat kaget aku masih berada di kantor, badanku berkeringat, aku melihat kearah jam di tangan kananku, tepat pukul 17-20, aku segera beres beres lalu turun, ketika turun tangga dari lantai dua, aku menambrak perempuan teman sekantorku, aku kemudian minta maaf kepadanya, dia hanya tersenyum, aku cepat pergi ke tempat jemputan bis karyawan, bisnya masih ada, cepat-cepat aku naik bis itu, tak lama kemudian bis berangkat. 

Tentang Dua Remaja


Siang di depan sebuah kelas.
Seorang lremaja aki-laki sedang duduk di kursi panjang yang terbuat dari kayu dia sedang membaca sebuah buku, lalu datanglah seorang remaja perempuan memakai kerudung putih dan lengan panjang dan berkata
"boleh aku ikut duduk?"
Remaja Laki-laki itu memandang perempuan yang menyapanya lalu memalingkan wajahknya ke tempat duduk kosong di sebelah kirinya lalu dia berkata
"silahkan"
Remaja Perempuan itu lalu duduk di samping remaja laki-laki dan dia berkata kepada remaja laki-laki
"aku ingin bicara denganmu, dan aku mau kamu mendengarkan!"
Remaja laki-laki hanya diam saja seperti ygn tidak menghiraukan. Tanpa melihat kearah remaja laki-laki, pandangan remaja perempuan lurus ke depan, jari-jari tangan kanannya memegan jari-jari tangan kirinya dan meletakan keduanya diantara kedua pahanya lalu dia meneruskan perkataanya kepada remaja laki-laki itu.
"sudah lama aku ingin mengungkapkan tentang masalah yang aku rasakan ini kepadamu, sudah lama juga aku memperhatikanmu, dan sekarang aku memberanikan diri"
Remaja perempuan itu menarik nafas, lalu melanjutkan perkatannya
"ada perasaan yang berbeda ketika aku memperhatikanmu, aku merasakan perasaan yang senang ketika aku melihatmu dan berada di dekatmu, dan aku berbohong jika aku mengatakan bahwa aku tidak menyukaimu, kamu tidak perlu menjawab apa yang aku akatakan kepadamu, karena kau hanya meminta kamu untuk mendengarkan dan apa yang aku ingin sampaikan dan keluarkan dari dada sudah aku katakan, aku tidak pandai dalam berbicara dengan baik, aku minta maaf"
Remaja perempuan itu kemudian berdiri dan meninggalkan remaja laki-laki sendiri duduk di bangku kursi. Remaja laki-laki menutupkan buku bacaanya, dia berdiri dan kemudian dian masuk ke dalam kelas.
di depan pintu kelas remaja perempuan
Ketika waktu sekolah sudah pulang, remaja perempuan tinggal seorang diri di kelasnya, dia yang terakhir keluar dari kelasnya. Ketika dia keluar dari pintu kelasnya remaja laki-laki yang tadi datang dan meberikan sebuah surat untuk remaja perempuan lalu remaja laki-laki pergi meninggalkan remaja perempuan. Remaja perempuan kembali masuk kedalam kelasnya dan membaca surat dari remaja laki-laki.

"
Kamu telah mengatakan apa yang ingin kamu katakan, maka aku akan menyaipakan apa yang ingin aku sampaikan kepadamu setelah mendengarkan apa ang telah kamu katakan kepadak.
Aku merasa senang jika keberadaanku membuat kamu senang, aku mengeti tentang perasaan kamu, dan aku senang kamu langsung pergi ketika telah mengatakan itu kapadaku.
Terima kasih kamu telah suka kepadaku,
Tapi aku akan menyampaikan bahwa aku tidak bisa membalas perasaanmu sekarang, aku tidak bisa berada disampingkamu untuk sekarang, justru aku berusaha menjaga jarak dan menjauh darimu, aku tidak mau berdekatan denganmu, karena aku mempunyai perasaan yang sama kepadamu.
Usia kita masih remaja, masih banyak hal positif yang bisa dilakukan bukan tentang mengumbar cinta. Aku yakin kamu mempunyai cita-cita maka berusaha raihlah cita-citamu. Kita boleh jatuh cinta tapi kita tidak boleh untuk mengumbar cinta dengan pacaran. Kita tidak tau beberapa tahun kedepan apakah perasana diantara kita masih akan tetap sama atau ada yang berubah,
Jika kamu yakin akan aku maka tunggulah sampai aku menjadi yang terbaik bagimu, jika takdir kita memang untuk bersatu maka tidak ada yang bisa menolak, dan jika takdir kita memang tidak bisa bertemu maka tidak ada yang bisa menolaknya juga.

"

Kareumbi (2009)


Aku bersama dengan kaka kelasku kumpul di depan sekolah sore pukul 4, kami ber-empat berencana untuk berkemah di Kareumbi. Tidak lama untuk saling menunggu semuanya sudah berkumpul, semua sudah siap dan kami berangkat dengan berjalan kaki.  Tidak lama setelah kami memulai perjalanan hujan pun turun dengan deras, tapi kami tetap melanjutkan perjalanan.

Kami berjalan melawati kampung, diantara rumah-rumah tembok, dan melewati jalan berkerikil batu akibat jalan yang sudah rusak, kampung pertama telah kami lewati, kami harus melewati jalan setapak di pesawahan warga. Langkah berjalan kami diperpanjang dengan ritme yang tidak pelan untuk mempercepat perjalanan. Hajan masih deras dan hal yang kami takutkan ketika berjalan di area pesawahan yang landai dan datar adalah petir. Setelah cukup lama kami berjalan melewati pesawahan kami kahirnya berjalan memasuki kampung lagi, kami berjalan di pinggiran jalan umum, hujan masih deras dan jalan yang kami tempuh akhirnya bertemu dengan jalan raya, hujan sudah mulai reda tinggal gerimis yang turun dengan konstan yang membuat badan kami tetap basah, kami berjalan di pinggir jalan raya, perjalanan kami tidak kalah cepat dengan air yang mengalir di selokan sisa dari hujan deras yang tadi turun. Dari jalan ini aku bisa melihat gunung yang akan kami datangi untuk berkemah, terlihat pohonya cukup lebat, aku menghela napas. Aku harus mengatur pernapasan dan mengontrol tubuh supaya tidak menggigil, menjaga kondisi tubuh supaya tetap hangat ketika melakukan perjalanan saat sedang hujan. Stelah berjalan cukup lama di pinggiran jalan raya dan melewati beberapa pertigaan akhirnya kami masuk melewati kampung lagi, dan kami berjalan melewati rumah-rumah tembok warga dekat gunung Kareumbi, tak lama setelah itu kami melewati perkebunan dan jalan setapak yang berkelok-kelok, hujan semakin reda dan hari pun semakin gelap, perjalanan kami semakin cepat, untungnya akibat dari hujan deras tadi jalanan tidak terlalu licin, karena lumpur-lumpur yang membuat jalan menjadi licin sudah terbawa oleh aliran air hujan, jalan yang kami tempuh semakin melebar, tinggal beberapa menit lagi kami akan sampai di tempat tujuan kami.

Setalah berjalan kurang-lebih 2 jam, akmi akhirnya sampai pada tempat tujuan kami, Ciceri, Gunung Kareumbi. Wilayah ini merumpakan kawasan dari wilayah taman buru gunung Masigit Kereumbi dan merupakan area konservasi dari kementrian kehutanan, jadi untuk itu perjalanan kami cukup sampai disini, kareana seterusnya merupakan wilayah koservasi. Kami bergerak mencari lahan yang nyaman untuk dijadikan tempat berkemah, dan dua orang lainnya mencari kayu bakar, walaupun hujan dan kayu bakar pasti akan basah, kayu bakar tetap kami kumpulkan karena api merupakan sumber yang bisa kami pakai untuk menghangatkan badan. Tenda sudah berdiri sebagian dari kami berusaha menyalakan api, dan sebagian lain melaksanakan solat magrib. Pada saat seperti ini teknik bernapas dan mengontrol diri sangat diperlukan karena pada kondisi yang basah akibah hujan-hujanan aktivitas kami sekarang sudah tidak seperti pada saat kami berjalan ke sini yang selalu bergerak dan membuat tubuh kami tetap hangat, aktivitas kami sekarang lebih banyak diam, ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi saat ini, yaitu dengan mengganti pakaian kami dengan yang kering, membuat api, menggosok-gosokan telapak tangan, dan yang aling penting mengatur pernapasan dan tidak menolak rasa dingin itu datang supaya tubuh cepat menyesuaikan dengan kondisi lingkunngan, dan yang paling sangat ppeting adalah jangan sampai perut dalam keadaan kosong atau lapar, karena jika tubuh kita kosong maka tubuh kita tidak akan mempunyai kalori yang cukup untuk diproses menjadi energi dan membuat tubuh menjadi hangat. Cara yang kami pakai untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan mengganti baju bsah kami dengan baju ganti yang kering, setelah itu kami makan bersama dengan makanan yang kami bekal, setelah itu kami berusaha membuat api.

Membuat api dalam kondisi kayu yang basah sangat susah, karena itu kami harus membuat pemicu terlebih dahulu, cara  yang kami pakai untuk membuat pemicu api adalah dengan membakar plastik dan sisa-sisa pembungkus makanan yang tadi kami makan. Plastik ketika diabakar akan meleleh dan lelehan itu akan akan menghasilkan api yang cukup lama meskipun kecil, karena itu kayu bakar yang kami kumpulkan kami potong-potong dan kami bilah menjadi bagia-bagian kecil yang mempunyai luasan tidak melebihi api yang kami buat, cara ini bertujuan untuk mempercepat proses menguapnya air dari kayu tersebut, kayu-kayu kecil kami masukan sedikit demi sedikit menunggu sampai beberapa kayu yang kami masukan pertama mengering dan terbakar, ketika kayu-kayu pertama sedah terbakar maka api akan membesar dan beberapa kayu-kayu sang ukurannya tidak melebihi dari besarnya api kami masukan satu persatu. Kayu tidak boleh di masukan sekaligus hal ini untuk menjaga udara di sekitaran api tidak berkurang, untuk itu teknik dalam menyusun kayu atau menempatkan kayu ke dalam api sangat diperlukan, untungknya kami terlah mengerti dan mampu mengaplikasikannya saat ini. Api semakin membersar dan ketika api telah besar kami bisa memasukan kayu-kayu yang besar, kalau kayu-kayu yang besar sudah terbakar nantinya akan menghasilkan bara api yang menjaga bagian bawah api ungun tetap panas dan bisa membuat api tetap menyala. Akhirnya kami berhasil membuat api.

Malam selepas isya di depan api ungun, kami semua berada di depan tenda dengan beralas matras hitam kami enggan kemana-mana karena area ini sangat basah akibat hujan tadi, untungnya ranting pohon yang kami kumpulkan cukup banyak jadi cukup bisa membuat api tetap menyala sampai kami merasa mengantuk, dan bagusnya satu persatu dari kami merasa nagntuk dan satu persatu mulai masuk ke tenda, aku adalah orang yang pertama masuk ke tenda untuk istirahat, ditemani lagu Ebiet G Ade dan lagu Iwan Fals suara-suara temanku dan suara musik semakin samar dan tidak jelas, sepi dan terasa sangat sepi, telapak kadang terasa dingin, dan terasa ada orang yang bergerak didekatku, terasa begitu lama dalam keheningan, ada terasa orang bangun, kelura dari tenda, samar-samar suara temanku terdengar, aku terbangun, dan ternyata hari sudah pagi, aku ambil air wudu meski sangat dingin dan kami melaksanakan solat subuh.

Pagi-pagi. Sedikit demi sedikit dan perlahan hari semakin terang ujung-ujung daun pohon sudah terlihat, kabut dan uap air naik keatas menghasilkan awan, lampu-lampu di kampung terdekat satu persatu dimatikan, aku bisa melihatnya. Pagi yang sunyi, udara di pegunungan begitu segar, aku bisa merasakannya, tubuhku terasa begitu nyaman ketika menghisapnya, tidak ada bau yang membuat sesak. Dari sini terlihat gunung Geuling dengan lekukannya, dan Gunung Malayang, pemandanagan yang begitu bagus, disini hanya kami ber-empat, sangat tenang dan tidak berisik. Bayang-bayang semakin sirna, matahari sudah terbit, burung-burung terdengar bersuara entah burung apa itu tapi aku suka dengan kondisi seperti ini terkadang terlihat petani yang pergi ke ladangnya. Aku bersiap membuat minuman hangat, dan memasak untuk makan pagi. Kami tidak lama berada disini dan setelah makan dan beres-beres kami langsung pulang karena matahari sudah tersa panasnya.

Kebahagiaan


Adapun kebahagiaan
Adalah untuk mereka yang mau berjuang dan bangkit ketika mereka telah jatuh.
Untuk orang yang mau membuka hati dan memberikan ruang untuk kebahagiaan itu ada dalam hati
Ketika seorang berhenti dari mengejar dunia yang membuat hatinya sempit
Ketika seorang berhasil tapi dia tidak lupa pada orang dan teman-teman yang telah mendukungnya dan memberikan waktu untuknya dan tanpa dia lupa untuk bersukur.
Kebahagiaan adalah ketika seorang bertemu dengan kekasih hatinya yang telah lama berpisah dan dia tidak lupa untuk bersyukur
Ketika seorang kehilangan harta bendanya dan dia tidak merasa bersedih hati karenanya dan karena kebaikan dan keikhlasannya dia menemukan kembali harta bendanya yang hilang tanpa ada kekurangan dan kerusakan sedikpun dan tidak lupa dia untuk bersyukur.
Ketika seorang yang dihina dan dikucilkan oleh temannya tapi dia tidak menghiraukan itu selama tidak menjatuhkan harga diri dan keluarganya sehingga dia selalu memaafkan mereka karena dia yakin dalam hati temannya ada perasaan yang baik kepada orang lain yang belum tersentuh, karena kebikan dan kesabarannya pada temannya hati mereka pun menjadi merasa bersalah danbhatinya tersenthuh sehingga pada akhirnya mereka memibta maaf pada dia tapi dia sudah memaafkan mereka sebelumnya akhirnya mereka pun dan dia bisa berteman dan menjadi sahabat dan tidak lupa dia bersyukur karena itu.
Katika seorang bangkit dari sakit namun padahal ketika dia sakit dia tidak merasa sedih karena dia yakin bahwa sakirtnya adalah penggugur dosanya dan karena kesabarannya dia pun sembuh dan tidak lupa dia untuk bersyukur.
Ketika seorang anak bertemu ibunya yang telah lama berpisah dan dia selalu mendoakan kebaikan dan kesehatan untuk ibunya ketika dia pergi ketika mereka bertemu ibunya dalam keadaan yang baik dan sehat seperti yang selalu dia doakan dan tidak lupa dia bersyukur
Ketika seorang mendapatkan apa yang diinginkannya, apa yang diharapkannya dan dia telah berusaha keras serta berdoa sampai pada akhirnya apa yang dia inginkan dan dia harapkan pun diberikan kepadanya oleh Allah dan tidak lupa dia bersukur
Karena sebagian dari kebahagiaan adalah rasa bersyukur
.....
Ketika aku bisa bertemu dengannya kembali, saling berucap jajni dan bisa hidup bersama, bisa bertemu dan mebuat dia bisa bahagia, membuat dia merasa nyaman, bisa membuat dia merasa aman.
Ketika aku bisa ada disampingnya dan mendengarkan setiap keluhannya, berada disampingnya sebagai orang yang selalu mendukungnya dalam kebaikan.

Ketika aku bisa bersama-sama dengan dia dan saling mendekatkan diri kepada Pencipta Kebahagiaan. Dan aku akan mensyukurinya

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Powerade Coupons